navigasi menu

Sunday, December 17, 2017

Sejarah Desa Gubug Kabupaten Grobogan

Kantor Kecamatan Gubug
Masyarakat Grobogan, lebih akrab menyebut Gubug dengan ejaan Nggubug. Hal ini lantaran kebiasaan lama yang kerap menambahkan Ng saat menyebut apapun yang berawalan dengan G.

Penamaan Gubug bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, melainkan memiliki sejarahnya sendiri. Secara bahasa, Gubug memiliki arti Rumah Kecil. Konon pada masa kerajaan, diperintahkanlah untuk membuka hutan untuk dijadikan pemukiman di wilayah Gubug.

Berdasarkan data yang dapat dihimpun Redaksi Direktori Grobogan, wilayah Gubug dahulunya merupakan kawasan hutan yang sangat lebat.

Berbagai macam tumbuhan termasuk pohon-pohon di dalam hutan ditebangi. Di tengah aktivitasnya membuka lahan hutan, tiba-tiba ditemukannya du buah Gubug (rumah kecil) di dalam hutan.
Hal ini membuat bingung banyak orang, sebab hampir tak mungkin di dalam belantara hutan sudah ada rumahnya. Sejak saat itulah wilayah tersebut disebut Gubug.

Cerita tersebut nampaknya cukup beralasan, sebab di wilayah Gubug (terutama di bagian selatan) masih banyak ditemui pohon-pohon besar khas hutan.

Kodisi Geografis Gubug
Gubug memiliki geografis datar, kondisi ini sangat cocok untuk pertanian. Lokasi Gubug berada sekitar 30 KM dari pusat Kota Purwodadi Grobogan.

Sebagai sebuah kecamatan, terdapat 21 desa yang masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Gubug. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Tegowanu di sebelah barat, Kedungjati di selatan, Godong di timur dan Kabupaten Demak di sebelah utara.

Berikut Desa yang ada di Kecamatan Gubug :
  1. Baturagung
  2. Gelapan
  3. Ginggangtani
  4. Gubug
  5. Jatipecaron
  6. Jeketro
  7. Kemiri
  8. Kunjeng
  9. Kuwaron
  10. Mlilir
  11. Ngroto
  12. Papanrejo
  13. Penadaran
  14. Pranten
  15. Ringinharjo
  16. Ringinkidul
  17. Rowosari
  18. Saban
  19. Tambakan
  20. Tlogomulyo
  21. Trisari
Simpang Tiga Gubug, Jalan arah purwodadi dan kedungjati
Lantaran menjadi pusat pemerintahan tingkat kecamatan, di Gubug berdiri berbagai macam perkantoran baik negeri maupun swasta. Selain itu, karena menjadi pusat perekonomian, di tempat ini juga berdiri banyak swalayan dan juga terdapat sebuah pasar besar yang dinamakan Pasar Umum Gubug.
TELKOM Gubug
Berbagai sarana prasana juga terdapat di Gubug, seperti sekolah-sekolah, masjid raya, Puskesmas hingga terminal kendaraan lintas provinsi.

Itulah gambaran singkat mengenai Sejarah Gubug, Dua Rumah Kecil di Hutan Belantara. Semoga dapat menambah wawasan tentang kedaerahan untuk warga Grobogan dan khususnya Gubug sendiri.

Jika terdapat kekurangan mohon bisa ditambahkan cerita maupun foto inbok disini. Sertakan sumber jika anda ingin membagikan cerita diatas orang yang baik bisa menghargai tulisan orang lain. Terimakasih

No comments:

Post a Comment