navigasi menu

Wednesday, January 17, 2018

Tuhan lebih sayang anakku - kalian kesatriaku (Suamiku dan Alm. Anakku)

7 bulan kehamilan
Hari yang sangat spesial untuku dan istriku.

12 Januari 2018 jam 14.30 aku mendapatkan pesan singkat dari istriku yang mengatakan kalo dirinya sudah merasakan kontraksi atau pertanda akan melahirkan, aku yg pada waktu itu sedang bekerja segera menyelsaikan pekerjaan dan meminta ijin kepada atasan untuk segera pulang.

Tepat pukul 18.00 aku sampai di rumah sakit dimana istriku di rujuk. Sesampainya di kamar rawat aku mendapat kabar istriku mau di rujuk kembali di rumah sakit di kota semarang dengan alasan berat jagoan kecilku yang kurang dari ambang normal. Jam 07.00 saya tanda tangan surat rujukan dan di beri tahu jam 08.00 istriku akan di rujuk, namun aku tidak memberi tahu kepada mertuaku karna mereka masih mengurus kelengkapan surat yang nantinya akan di butuhkan. Pukul 07.30 setelah mereka selesai melengkapi suratnya mereka menanyakan "Ini mau berangkat(rujuk) jam berapa?", Lantas aku menjawab "Nanti pukul 08.00 buk".

Di sela waktu menunggu di situ ada 2 suster jaga, yang saya rasa sangat menghibur, menghibur gimana, apakah mereka melawak atau mereka stand up comedy?

Bukan, tapi karna salah satu susternya terdengar tengah telfon dan menangis tersedu sedu, usut punya usut ternyata sang suster di putus lewat telepon oleh sang pacar.

Sang suster bercerita tentang kenangan manis dengan sang pacar kepada rekanya kami pun yg berada 1 ruangan dan hanya kami pula yang ada di dalam secara tidak langsung kami ikut mendengarkan curhatan sang suster. sekitar 15 menit sang suster curhat yang membuat kami menahan senyum, akhirnya telepon berdering.

Karena dalam USG berat jagoan kecilku ini awalnya memiliki berat kurang lebih 1600 turun menjadi kurang lebih 1329 gram jagoan kecilku harus dilahirkan dengan operasi mendapatkan perawatan intensif yaitu inkubator. Akupun segera mengandangkan adzan untuk jagoan kecilku.
-----------
Ternyata kamu sangat menantikan anakmu ini ya suamiku, Terimakasih banyak sayang kamu sudah jadi ayah yang baik pagi siang malam kamu menungguku dirumah sakit sesekali tengok anak kita yang sedang di inkubator sendirian tanpa teman tanpa dekapan pelukan seorang ibu.

Sekarang anak kita sudah di pangkuan Allah sayang kita yang sabar yah suatu saat nanti kita dapat amanah lagi untuk punya anak.

Sayangku dedeg satria bahagia yah sama Allah semoga dedeg bisa ajak ayah sam ibu juga ke surga nanti. Terimakasih banyak dedeg ngasih pelajaran hidup banyak sama ayah dan ibuk.

Sayangku dedeg satria kamu baik pinter pengertian sama ibuk. Mau main sama Allah pamit sama ibuk yang harusnya ibuk  pulang gak boleh pulang sama suster.

Sayangku dedeg satria kamu mirip banget sama ayah kamu deg, ibu ikhlas dedeg pergi cuma ibuk sedih klo liat ayah kamu dimana dedeg mirip banget sama ayah dedeg juga belum sempet main sama ayah ya deg ibu juga belum sempet gendong kamu.
Bismillah ayah ibu ikhlas dedeg yang tenang disana.

Terimakasih semua yang sudah membantu dari awal aku mau lahiran, kalian semua luar biasa hebat. Maaf ibu bapak mertua aku tidak bisa menjaga cucu kalian maaf suamiku aku tidak bisa menjaga anak kita.

PENGALAMAN HIDUPKU YANG TIDAK AKAN PERNAH AKU LUPAKAN


No comments:

Post a Comment