navigasi menu

Friday, January 19, 2018

Kehamilanku yang penuh perjuangan


Pada kehamilanku dari usia kandungan 1 bulan hingga usia kandungan 4 bulan aku bekerja di sebuah perusahaan sparepart motor sebagai admin penjualan disemarang. Tetapi perusahaan pusatnya berada di kaligawe, jadi setiap seminggu sekali aku harus membuat laporan ke kantor pusat apa bila ada penjualan dari sales dan pembayaran tunai serta memberikan laporan keuangan perbulan pertanggal 10.

Hamil muda harus kesana kesini saat perut mual-mual terkadang sampai gak kuat, setiap badan tidak enak ada waktu luang dikantor aku sempatkan untuk istirahat tidur. Alhamdulilah rekan kerjaku baik semua jadi setiap aku tidak enak badan disuruh istirahat atau pun pulang gasik dengan catatan pekerjaanku selesai.

Lama-lama fisik ini tidak memungkinkan untuk bekerja jadi aku resign dari pekerjaan tersebut bukan aku tidak mampu mengerjakan pekerjaan itu tetapi karna aku ingin fokus sama skripsiku. Dengan proses resign selam 1 bulan aku harus menyelesaikan laporan yang sangat banyak hingga membuat pikiran sedikit stres tetapi aku sanggup melewatinya dengan sabar.

Pada usia kehamilan 4 bulan hingga usia kehamilan 7 bulan lebih aku merampungkan skripsiku yang pernah tertunda siang sore terkadang malam hari aku harus bertemu dengan dosen untuk bimbingan dengan cuaca yang tidak menentu hujan panas hujan terus hujan lagi sampai batal tidak bisa bertemu dosen jadi aku terpaksa batalkan janji (mahasiswa yang batalin 😊).

Proses yang panjang akhirnya acc dan pada tgl 16 November aku sidang skripsi dan usia kehamilanku kurang lebih 7 bulan kalau ndak salah aku pun sudah sedikit lupa. Hari itu hari kamis untuk membeli persiapan aku tidak bisa mencari sendiri jadi aku minta bantu temen-temenku dan suamiku. Alhamdulilah aku lulus dengan revisi dan revisi selesai selama 2 minggu.

Setelah itu aku pulang di kampung fokus sama kehamilanku saja diusia kehamilan 8 bulan kurang. aku coba-coba ke dokter spesialis kandungan untuk periksa kehamilanku. Aku terkejut! baru pertama priksa di rs itu aku harus opname selama dua hari karena berat badan bayi kurang harus diberikan obat suntik selama dua hari agar organ bayiku kuat. Dirumah sakit aku dijagain sama suamiku yang harus pulang pergi ke semarang gubug, aku merasa kasian pasti dia lelah. 

Pulang dari opname tanggal 23 Desember dan setelah opname aku rutin chekup seminggu sekali dihari selasa. Setiap minggu jagoanku berat badannya naik 1 s/d 2 ons seneng dong aku. Setiap hari aku berusaha minum jus alpukat makan pisang makan ubi minum susu bumil sari kurma agar bb cepat naik selama 3 minggu.

Pada tanggal 12 Januari 2018 aku merasakan kontraksi yang lumayan membuatku was was ternyata aku sudah bukaan 1 saat diperiks oleh bidan spontan aku bergegas memberi kabar suamiku yang sedang kerja. Pukul setengah tiga aku langsung ke rumah sakit dan aku harus dirujuk ke rs semarang pada jam 10 malam. Dengan proses yang panjang berharap ingin melahirkan normal tetapi hal itu beresiko pada bayi akhirnya aku mau tidak mau harus operasi cesar. Suntik sana suntik sini jam 12 aku operasi dan alhmdulilah pukul 00:34 bayi aku lahir namun bb dibawah normal. 

Bayiku di inkubator aku berada diruang yang berbeda dengan bayiku. Hari pertama aku baru bisa menggerakan kaki, hari kedua posisi badan miring, hari ketiga aku baru bisa turun dari tempat tidur dan hari ke empat aku baru bisa jalan. Tepat hari ke 4 aku mencoba keruangan bayiku untuk menemani dan memberikan sentuhanku untuk anakku.

Tetapi Allah lebih sayang anakku, pada hari ke empat sepertinya ikatan batin anak dan ibu ayah itu sangat terasa. Pada hari ke empat aku menemani cukup lama anaku menangis aku mengusap air matanya lalu aku usapkan ke wajahku aku pun ikut menangis air mataku aku usapkan keseluruh tubuhnya. Aku elus badanya pundak pipi kaki semuanya. Kurang lebih jam setengah 5 perawat mendatangi aku dan suamiku bahwa detak jantung anaku menurun, dengan berat hati aku dan suami harus menerima semuanya. Dipelukan suamiku aku terus menangis tak tertahan.

Pertama memang berat berfikir, kenapa? aku sudah berusaha sangat keras tetapi kenapa anakku diambil bukan aku saja. Sudahlah saat itu juga aku memberikabar orang dirumah dari kakakku yang tidak pernah menangis dia pun ikut menangis.

Pukul setengah 10 aku sampai dirumah kemudian anakku dimandikan saat terakhir aku pertama dan terakhir aku memandikan jenazah anakku dengan meneteskan air mata, semua yang melihat juga ikut menangis. Alhmdulilah malaikat kecilku Alm. Faiz Hamizan Satriama sudah ditenang disurga.
Doa setelah acara pemakaman malaikat kecilku
Terimakasih orang tua teman saudara terkhusus suamiku, kamu adalah segalanya untukku. Kekuatanku kesabaranku itu semua karnamu. Kejadian kemarin menjadi pelajaran untuk ku dan suamiku agar kedepannya lebih berhati-hati fokusnya kesatu hal. Aku mencintaimu Rano Ferian Satriama pengorbanan dan usahamu sangat luar biasa kamu ayah yang hebat. 




Terimakasih sudah membaca cerita hidupku.

No comments:

Post a Comment