1.
Tipe
Otokratis
Yaitu tipe kepemimpinan
yang mencirikan kekuasaan yang tertinggi yang mengandalkan kepada kekuasaan dan
pemaksaan.
Ciri-ciri antara
lain :
· Mengandalkan
kepada kekuatan atau kekuasaan
· Menganggap
dirinya yang paling berkuasa
· Keras
dalam mempertahankan prinsip
· Perintah
diberikan secara paksa
Contoh
:
Presiden
kedua Di Indonesia Jend. Besar TNI Pur.
H. Muhammad Soeharto, pada masa jabatannya ia menganggap dirinya yang
paling berkuasa. Karena, masyarakat tidak mudah mengeluarkan pendapat semua
keputusan hanya Soeharto saja yang boleh menentukan.
2.
Tipe
Laissez Faire
Tipe ini memberikan
kebebasan kepada para bawahan, tidak adanya keterlibatan pemimpin untuk
mengawasi dan mengkoordinasi menyebabkan terjadinya kesenjangan. Para bawahan
bebas dan tanpa ragu melakukan segala sesuatu yang mungkin bisa menyebabkan
suatu kekacauan.
Ciri-ciri antara
lain :
·
Memberi kebebasan kepada para
bawahan
·
Pimpinan tidak terlibat dalam
kegiatan
·
Semua pekerjaab dan tanggung jawab
dilimpahkan kepada bawahan
·
Tidak mempunyai wibawa
·
Tidak ada koordinasi dan pengawasan
yang baik
Contoh
:
Polisi lalu lintas
dengan anggapan bahwa anggota polisi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk
taat pada peraturan dan permainan yang berlaku dari atasan.
3.
Tipe
Paternalistik
merupakan tipe dengan
cara memimpin yang membuat para bawahannya terlihat seperti orang yang belum
dewasa. Sehingga menyebabkan para bawahan tidak bisa mengembangkan diri serta
mengeluarkan ide-ide yang baru. Tipe ini hampir mirip dengan tipe otokratis
yaitu para bawahan tidak bisa berkembang dan mengeluarkan ide-ide baru, tetapi
dalam hal cara memimpin sangatlah berbeda. Tipe Otokratis memimpin dengan
kekuasaan dan pemaksaan sedangkan pada tipe paternalistik pemimpin selalu
bertindak sebagai bapak dan memberikan perlindungan kepada bawahannya.
Ciri-cirinya antara
lain :
·
Menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak dewasa.
·
Bersikap terlalu melindungi bawahan
dan jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
· Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
·
Sering menganggap dirinya maha tahu.
Contoh
: Guru, Ulama dan Tokoh-tokoh adat.
4.
Tipe Kepemimpinan
Militeristis
Tipe Kepemimpinan di
cirikan dengan segala sesuatu yang bersifat formal. Komunikasi yang terjalin
antara pemimpin dan bawahan terlihat bersifat kaku dan mungkin bisa menimbulkan
ketidaknyamanan.
Ciri-cirinya
antara lain :
· Dalam menggerakkan bawahan untuk
yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
· Dalam menggerakkan bawahan sangat
suka menggunakan pangkat dan jabatannya.Senang kepada formalitas yang
berlebihan
·
Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan
mutlak dari bawahan
· Tidak mau menerima kritik dari
bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Contoh :
Contoh dari
pemimpin yang mempunyai tipe militeristis adalah Adolf Hitler.
5. Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan ini
mungkin yang mendekati sempurna. Para bawahan dibebaskan untuk berperan aktif
dalam kegiatan organisasi, memberikan ide dan saran. Serta ikut dalam
pengambilan keputusan. Namun dalam hal ini kekurangan pada tipe demokratis
adalah dimana segala sesuatu yang berhubungan dengan keputusan bersifat terbuka
terkadang menimbulkan pro dan kontra. Sifat terbuka ini terkadang membuat orang
–orang yang terlibat didalamnya menjadi was- was sehingga timbul untuk
menutupi, memanipulasi dan melakukan penyelewangan.
Ciri-cirinya antara
lain :
·
Berpatisipasi aktif dalam kegiatan
organisasi
·
Bersifat terbuka
·
Bawahan diberi kesempatan untuk
member saran dan ide – ide baru
·
Dalam pengambilan keputusan utamakan
musyawarah untuk mufakat
·
Menghargai potensi individu
Contoh : korupsi
6. Tipe Kepemimpinan
Karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen
belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma.
Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat
besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar.
Contoh : Presiden
pertama Indonesia Ir.Soekarno.
7.
Tipe
Pemimpin Open Leadership
Tipe
ini hanpir sama dengan tipe demokratis namun dalam hal pengambilan keputusan
ada ditangan pemimpin. Ini menandakan ada batasan antara bawahan dan pimpinan.
Para bawahan tetap berpatisipasi aktif dalam kegiatan organisasi dan memberikan
syarat dan ide baru. Tetapi pimpinanlah yang berhak untuk menyaring serta
mengambil keputusan yang ada. Tipe ini menurut saya adalah tipe yang paling
cocok karena walaupun pemimpin yang berhak membuat keputusan, namun ide dan
saran bawahan pasti ikut andil dalam setiap keputusan yang di ambil oleh
pimpinan.
Contoh
: Ketua OSIS/Ketua Organisasi, Direktur Perusahaan dll.
No comments:
Post a Comment